Gravitasi - 01. Para Astronom Pertama



      Orang-orang kuno tidak mengetahui apa pun tentang gravitasi. Mereka mengamati langit secara teratur, tetapi mereka hanya sedikit memahami tentang bagaimana atau mengapa bintang dan planet bergerak seperti itu.


      Di kota-kota yang terang-benderang di zaman modern, hanya sedikit orang yang memperhatikan apalagi mengamati langit malam. Keadaan ini sangat berbeda dengan orang-orang kuno yang hidup sekitar 3000 sampai 6000 tahun yang lalu. Bagi para astronom pertama ini, langit adalah sumber ilmu pengetahuan yang penting. *Planet dan bintang memberi informasi yang diperlukan orang-orang untuk mengetahui waktu, membuat kalender, dan untuk merencanakan hidup mereka. Bagaimana langit bekerja adalah sebuah misteri, meskipun orang-orang kuno mengemukakan banyak gagasan untuk menjelaskan apa yang mereka lihat.

  • Planet dan Bintang
Planet, seperti Bumi dan Venus (atas), adalah benda sangat besar yang bergerak melintasi langit. Planet tidak memancarkan cahaya, tetapi bersinar terang karena memantulkan cahaya matahari. Matahari adalah bintang, bukan planet. Bintang adalah bola gas berpendar yang disatukan oleh gravitasi. Seperti api, lilin, dan benda-benda panas lainnya. Bintang memancarkan cahayanya sendiri. Gerakan planet dan bintang dikendalikan oleh gravitasi.

Di *India, pendeta-pendeta kuno menyatakan bahwa dunia dibangun di atas pilar-pilar batu yang sangat besar. Ini menjelaskan mengapa malam hari gelap Matahari kembali ke bawah dunia, di antara pilar-pilar, sehingga berada di tempat yang tepat untuk terbit di sisi lain keesokan paginya.

  • Gagasan Bangsa India Kuno
Hewan berperan dalam gagasan tentang alam semesta yang dimiliki oleh orang Hindu kuno dari India. Orang Hindu kuno beranggapan bahwa dunia ditopang oleh 4 gajah yang berdiri di atas kura-kura besar, yang menyeimbangkan diri pada seekor naga yang sangat besar.

      Tanpa pengetahuan tentang gravitasi untuk menjelaskan sains tentang langit, para astronom kuno harus bergantung pada imajinasi. Di Cina, para astronom telah mampu membuat pengamatan yang cermat pada bintang lebih dari 4000 tahun yang lalu. Mereka bahkan dapat memperkirakan waktu *gerhana matahari berikutnya meskipun mereka mempercayai bahwa Matahari menghilang karena naga yang sangat besar mencoba memakannya.

  • Gerhana
Pada saat gerhana matahari total, Bulan bergerak di antara Bumi dan Matahari, yang menyebabkan beberapa bagian Bumi sesaat berada dalam kegelapan total. Pada gerhana Bulan, bayangan Bumi jatuh pada sebagian atau seluruh permukaan Bulan yang tampak dari Bumi.|

Kita mengetahui peradaban kuno mempraktikkan astronomi karena beberapa catatan yang mereka simpan masih selamat. Di Babilonia (tempat di dekat kota Baghdad modern di Irak), para *astrolog menyimpan catatan pada sebuah lempeng tanah liat. Lempeng tertua adalah *Lempeng Venus.

  • Para Astrolog
(Peta tentang ke-12 rasi astrologi ini diterbitkan pada tahun 1661.)
Bangsa Babilonia mengembangkan astrologi sekitar tahun 400 SM. Astrologi berdasar pada gagasan bahwa gerakan planet dan bintang mempengaruhi kehidupan seseorang. Permintaan akan horoskop (ramalan yang dibuat oleh astrolog) yang akurat membuat bangsa Babilonia mengamati langit dengan teliti. Astrologi tidak ilmiah, tidak seperti astronomi, dan astronom modern memandang astrologi dengan penuh kesangsian.
  • Lempeng Venus (Enuma Anu Enlil)
Lempeng Venus berasal dari zaman kekuasaan raja Babilonia, Hammurabi (1792-1750 SM). Lempeng ini dibuat dari tanah liat dan berisi tulisan kuno berbentuk tanda yang disebut cuneiform. Lempeng ini berisi perkiraan tentang cuaca di Bumi berdasarkan kapan dan di mana Venus tampak pada langit malam, dan seperti apa planet itu.



      Pada sekitar tahun 350 SM, bangsa Babilonia telah mengembangkan matematika yang telah cukup canggih untuk membantu mereka memperkirakan gerakan planet dan datangnya gerhana secara akurat. Mengamati langit juga memungkinkan bangsa Babilonia mengembangkan *kalender. Hampir pada saat yang bersamaan, bangsa Mesir kuno mengembangkan kalendernya sendiri yang terdiri atas 24 jam dalam sehari dan 365 hari dalam setahun yang masih kita gunakan sampai sekarang. Kalender yang akurat sangat penting di Mesir, yang memperkirakan secara cermat waktu menanam dan memanen tanaman budidaya di sekitar Sungai Nil yang banjir setiap tahunnya.

  • Kalender Kuno

(Piramida Besar Cheops di Giza digunakan sebagai tempat pengamatan astronomi oleh pendeta-pendeta Mesir kuno.)
Peradaban kuno memerlukan kalender yang akurat, yang harus dihitung dari gerakan planet. Kalender Babilonia menggunakan 12 bulan dengan jumlah hari yang sama, yang terdiri atas 28 hari, berdasarkan perputaran Bulan. Bulan tambahan harus ditambahkan setiap 2 atau 3 tahun agar kalender bekerja dengan benar. Tahun bangsa Mesir terdiri atas 12 bulan yang terdiri atas 30 hari, dengan 5 hari tambahan yang ditambahkan pada akhir setiap tahun untuk mengoreksi kalender.

      Peradaban kuno seperti Cina, Babilonia, dan Mesir berperan penting pada awal mula astronomi. Orang-orang yang hidup pada peradaban itulah yang menjadi orang pertama yang mengamati langit, melacak gerakan planet, dan meramalkan peristiwa-peristiwa seperti gerhana. Meskipun demikian, tidak seorang pun di antara mereka yang benar-benar mengembangkan teori ilmiah tentang bagaimana dan mengapa alam semesta bekerja seperti itu. Mereka tidak mengetahui bahwa benda-benda yang mereka lihat di langit di atas mereka dikendalikan oleh gaya gravitasi.



***

baca juga :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kumpulan Lagu Papinka Terlengkap (Download Papinka Discography)